"Dari Timur, Terbit Terang: Kisah Inspiratif Dr. Mikhael Feka Menembus Dunia Akademik Nasional"




Kupang– Dunia akademik Indonesia kembali mencatat nama putra terbaik dari Timur Nusantara. Dr. Mikhael Feka resmi meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP), dengan predikat cum laude dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,88. Gelar prestisius ini diraih setelah menempuh masa studi selama 3 tahun 11 bulan, sebuah durasi yang ideal untuk jenjang doktoral, menunjukkan konsistensi akademik dan kedalaman riset yang mumpuni.

Ia menjadi lulusan ke-543 dari Program Doktor Hukum UNDIP, sekaligus menjadi simbol keberhasilan pendidikan tinggi yang inklusif dan berdaya saing, terutama bagi wilayah timur Indonesia.

Putra Saenam yang Mengukir Prestasi Nasional

Dr. Mikhael Feka berasal dari Desa Saenam, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Latar belakang desa yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar tak menjadi penghalang baginya untuk meraih puncak akademik di salah satu universitas ternama Indonesia.

Sejak menempuh pendidikan hukum di tingkat sarjana di Universitas Katolik Widya Mandira (Unika) Kupang, semangat belajarnya telah terlihat. Ia kemudian melanjutkan studi magister di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung—salah satu institusi hukum ternama di Indonesia—dan akhirnya menuntaskan pendidikan doktoral di Universitas Diponegoro.

Akademisi dan Praktisi: Sosok yang Lengkap

Tak hanya berkiprah di dunia akademik sebagai dosen di Unika Kupang, Dr. Mikhael Feka juga dikenal luas sebagai pengacara sekaligus ahli hukum pidana di NTT. Dalam profesinya sebagai advokat, ia telah menangani berbagai perkara penting, dengan tetap mengedepankan etika, profesionalisme, dan keadilan substantif.

Di dunia akademik, ia menjadi dosen yang dihormati karena pendekatan yang humanis, terbuka, dan inspiratif. Kehadirannya di ruang kuliah menjadi penyemangat bagi banyak mahasiswa untuk tidak hanya memahami hukum sebagai teori, tetapi juga sebagai alat perjuangan bagi keadilan sosial.

Pribadi Rendah Hati dan Inspiratif

Meski telah meraih gelar akademik tertinggi dan memiliki reputasi di dunia hukum, Dr. Mikhael tetap dikenal sebagai sosok yang bersahaja, ramah, dan mudah bergaul. Rekan kerja, mahasiswa, maupun kolega hukum menggambarkannya sebagai pribadi yang hangat, berdedikasi tinggi, dan memiliki integritas kuat.

Kombinasi antara keilmuan, etika, dan kepribadian inilah yang membuat Dr. Mikhael Feka bukan hanya dikagumi sebagai intelektual, tetapi juga dihormati sebagai panutan.

Menjadi Inspirasi bagi Generasi Timur Indonesia

Keberhasilan Dr. Mikhael Feka menjadi Doktor Hukum adalah sebuah pesan harapan bagi generasi muda dari kawasan timur Indonesia, bahwa keterbatasan geografis bukanlah penghalang untuk meraih pendidikan tinggi dan berkontribusi nyata bagi bangsa. Di tengah tantangan pembangunan sumber daya manusia di wilayah timur, sosok Dr. Mikhael menunjukkan bahwa kualitas tidak mengenal batas wilayah.

Dengan torehan prestasi ini, ia telah mengangkat nama NTT, khususnya Kabupaten TTU, di panggung nasional, dan menjadi simbol bahwa daerah pun mampu melahirkan akademisi dan profesional hukum kelas nasional.

Gelar doktor yang kini disandang Dr. Mikhael Feka adalah bukan hanya hasil dari studi akademik, melainkan juga buah dari dedikasi panjang, semangat pantang menyerah, dan komitmen terhadap ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Sebagai akademisi, advokat, dan tokoh publik, ia telah membuktikan bahwa ilmu hukum dapat menjadi alat perubahan—bukan hanya di ruang sidang, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat.

Dr. Mikhael Feka adalah cermin dari generasi intelektual Indonesia yang mencerahkan, membumi, dan memberi makna pada setiap pencapaiannya. Dari Saenam untuk Indonesia.( Arnold).