Dinilai Memiliki Rekam Jejak Paling Baik,Milenial Kota Kupang Dukung Ansy Lema Jadi Calon Gubernur NTT




Kupang,--Juru Bicara "Katong Ansy Lema" Inset Gai mengatakan alasan dukungan pada Politisi PDI Perjuangan itu karena Ansy Lema dinilai memiliki rekam jejak,(track record) yang paling baik di antara para tokoh yang hendak maju dalam kontestasi Pilkada NTT 2024.

"Untuk Pilkada 2024, kami secara khusus mengkaji track record sejumlah nama calon yang beredar. Hasilnya, kami menilai Kaka Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat untuk menduduki posisi NTT 1," terang Inset Gae.

Menurut Inset  ada beberapa aspek rekam jejak yang menjadi titik tolak penilaian. Yang pertama adalah keberpihakan dan kepedulian pada berbagai masalah yang ada di NTT, termasuk soal pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk Pilkada 2024, kami secara khusus mengkaji track record sejumlah nama calon yang beredar. Hasilnya, kami menilai Kaka Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat untuk menduduki posisi NTT 1," terang Inset Gae.

Dikatakan, Ansy Lema aktif memperjuangkan dan menyuarakan kepentingan NTT di level pusat melalui posisinya sebagai Anggota DPR RI.

"Contohnya, Kaka Ansy berada di garda depan dalam menyuarakan masalah Taman Nasional Komodo dan perlindungan serta konservasi Cagar Alam Gunung Mutis," urai Inset saat Deklarasi di Celebes Resto,Minggu(14/04/2024).

Aspek kedua adalah pemahaman dan aksi nyata terkait kondisi sosial ekonomi masyarakat NTT. Inset Gae menjelaskan, sebagai politisi, Ansy Lema menyadari bahwa peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan masyarakat NTT harus bertitik tolak dari perjuangan pada perbaikan standar hidup mayoritas masyarakat yang berprofesi sebagai petani, peternak, dan nelayan.

"Itulah alasannya Kaka Ansy di DPR RI terus menyuarakan dan mempopulerkan istilah Nelayan, Tani, Ternak sebagai definisi NTT. Perjuangan untuk wong cilik bukan sekedar slogan PDI Perjuangan. Kaka Ansy mewujudkannya dalam aksi nyata," papar Inset.

Tidak berhenti pada menyuarakan aspirasi, sebagai Anggota Komisi IV DPR RI, Ansy berperan besar dalam penyaluran berbagai jenis bantuan bagi kelompok-kelompok petani, peternak, dan nelayan maupun bagi kelompok masyarakat kurang mampu di berbagai wilayah. Menariknya, semua hasil kerjanya ia laporan secara periodik setiap enam bulan sebagai bentuk transparansi kinerja dan akuntabilitas terhadap publik.

Aspek ketiga dalam rekam jejak positif Ansy Lema terkait integritas diri. Menurut Inset, integritas diri Ansy terlihat dari ketetapan hatinya untuk memegang idealisme dalam berpolitik. Dia tetap mempertahankan politik nilai yang diperjuangkannya semasa masih menjadi aktivis '98.

"Inilah integritas diri Kaka Ansy, sekaligus nilai kepemimpinan yang membedakannya dari kebanyakan politisi lain," tegas Inset.

Tokoh muda lainnya, Wesley Mesah menambahkan, aspek keempat dari track record yang dinilai adalah kelengkapan pengalaman sebagai politisi.

Wesley menguraikan, perjalanan hidup Ansy Lema telah melalui berbagai jenjang yang dibutuhkan untuk menjadi politisi yang lengkap. Terlahir dari keluarga politisi, Ansy kemudian menempuh pendidikan tinggi level S-1 dan S-2 tentang Ilmu Politik. Selanjutnya, dia meniti karir sebagai pengajar (dosen) Ilmu Politik di sejumlah kampus di Ibukota Jakarta.

Dia juga aktif berperan sebagai aktivis prodemokrasi '98. Selanjutnya, dia juga berkarir sebagai presenter di stasiun TV Nasional dengan menjadi host program dialog politik.

Karir berikutnya adalah menjadi konsultan politik yang sukses membawa sejumlah tokoh menjadi kepala daerah, termasuk menjadi Juru Bicara Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Selanjutnya, sejak tahun 2019 dia terpilih sebagai Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

"Jadi, perjalanan hidup yang sudah dilalui Kaka Ansy merupakan wadah pendidikan politik dan kepemimpinan yang kami nilai paling komplit. Pemahaman teoretis-akademis, perjalanan karir di bidang politik praktis dan komunikasi politik, hingga aspek perjuangan civil-society, semuanya seakan-akan sudah menyiapkan jalan dan proses tempaan untuk menjadi pemimpin NTT. Kaka Ansy bukan politisi instan atau karbitan, karena ia merintis dan berproses panjang untuk menjadi politisi," tandas Wesley.

Karena itulah, mereka menyimpulkan Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat, komplet dan lengkap untuk memimpin NTT lima tahun ke depan. Katong Ansy Lema pun menyatakan siap memperjuangkan aspirasi untuk pemenangan Politisi PDI Perjuangan itu dalam Pilkada NTT. Demi kepentingan NTT itulah, Relawan Katong Ansy Lema berharap Politisi PDI Perjuangan yang kembali terpilih sebagai Anggota DPR RI (2024-2029) itu rela meninggalkan ibukota untuk kembali mengabdikan diri secara langsung bagi masyarakat NTT.

Tokoh muda lainnya, Wesley Mesah menambahkan, aspek keempat dari track record yang dinilai adalah kelengkapan pengalaman sebagai politisi.

Wesley menguraikan, perjalanan hidup Ansy Lema telah melalui berbagai jenjang yang dibutuhkan untuk menjadi politisi yang lengkap. Terlahir dari keluarga politisi, Ansy kemudian menempuh pendidikan tinggi level S-1 dan S-2 tentang Ilmu Politik. Selanjutnya, dia meniti karir sebagai pengajar (dosen) Ilmu Politik di sejumlah kampus di Ibukota Jakarta.

Dia juga aktif berperan sebagai aktivis prodemokrasi '98. Selanjutnya, dia juga berkarir sebagai presenter di stasiun TV Nasional dengan menjadi host program dialog politik.

Karir berikutnya adalah menjadi konsultan politik yang sukses membawa sejumlah tokoh menjadi kepala daerah, termasuk menjadi Juru Bicara Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Selanjutnya, sejak tahun 2019 dia terpilih sebagai Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

"Jadi, perjalanan hidup yang sudah dilalui Kaka Ansy merupakan wadah pendidikan politik dan kepemimpinan yang kami nilai paling komplit. Pemahaman teoretis-akademis, perjalanan karir di bidang politik praktis dan komunikasi politik, hingga aspek perjuangan civil-society, semuanya seakan-akan sudah menyiapkan jalan dan proses tempaan untuk menjadi pemimpin NTT. Kaka Ansy bukan politisi instan atau karbitan, karena ia merintis dan berproses panjang untuk menjadi politisi," tandas Wesley.

Karena itulah, mereka menyimpulkan Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat, komplet dan lengkap untuk memimpin NTT lima tahun ke depan. Katong Ansy Lema pun menyatakan siap memperjuangkan aspirasi untuk pemenangan Politisi PDI Perjuangan itu dalam Pilkada NTT. Demi kepentingan NTT itulah, Relawan Katong Ansy Lema berharap Politisi PDI Perjuangan yang kembali terpilih sebagai Anggota DPR RI (2024-2029) itu rela meninggalkan ibukota untuk kembali mengabdikan diri secara langsung bagi masyarakat NTT.

"NTT membutuhkan Kaka Ansy. Karena itu, kami sebagai bagian dari warga NTT dengan rendah hati panggil pulang Kaka Ansy untuk menjadi Calon Gubernur NTT. Kami menantikan kehadiran Kaka Ansy di Ibukota Provinsi NTT," pungkas Hendi Tedimaking, Milenial Kota Kupang

Artikel Pilihan

Iklan