Debat Perdana Melky- Joni Hanya Jual Nama Presiden Prabowo Tanpa Menawarkan Solusi Konkrit




Debat perdana calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Millenium Ballroom Kupang, Rabu (23/10) malam,terlihat jelas pasangan Melky- Jhoni mendapat sorotan tajam karena hanya menjual nama besar Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dibanding menawarkan solusi konkrit atas situasi masyarakat NTT saat ini.

Selama debat, Melki Laka Lena tampak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mempromosikan sosok Prabowo Subianto, tanpa menghadirkan program-program konkret untuk NTT.

Hal ini memunculkan perbincangan hangat di platform media sosial yang terkesan bahwa pasangan ini belum mampu memberikan fokus dan tujuan jelas terhadap permasalahan lokal yang dihadapi masyarakat NTT.

Di sisi lain, pasangan nomor urut tiga, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu, dianggap mengadopsi sebagian besar ide dan gagasan dari pasangan calon nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy) dan Jane Natalia Suryanto. 

Hal ini tampak dalam beberapa sesi debat, di mana Simon dan Adrianus belum mampu menunjukkan pengalaman kerja yang solid di lapangan, membuat mereka terlihat mengandalkan konsep dari lawan mereka.

Namun, yang paling mencuri perhatian adalah pasangan Ansy-Jane. Dengan visi misi yang kuat tentang pelayanan publik, mereka menekankan bahwa kehadiran mereka di panggung politik adalah untuk melayani masyarakat NTT dengan sepenuh hati. 

Ansy-Jane berkomitmen mewujudkan pelayanan publik yang prima dan berkualitas, dimulai dari keteladanan kepemimpinan yang bersih dan berorientasi pada pelayanan. 

Dalam sesi penutupan, Ansy menegaskan bahwa NTT membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pandai berjanji, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata dengan dasar kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan.

Janji untuk membawa perubahan signifikan dalam pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat menjadi inti dari visi Ansy-Jane.

Artikel Pilihan

Iklan