Jane Natalia Suryanto,sosok perempuan yang memilih untuk bertarung dalam pemilihan kepala daera, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024.
Kehadiran Jena Suryanto, di pilgub 2024 ini, terasa akan membawah warna yang berbeda, karena telah mengubah sejarah kepemimpinan di NTT. Keterlibatan Jane sebagai sosok perempuan dalam konteks politik di level provinsi menjadi momen penting bagi perkembangan politik perempuan di NTT.
Sebagai provinsi yang berpengaruh, langkah ini tidak hanya akan berdampak pada NTT, tetapi juga menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk lebih membuka ruang bagi kepemimpinan perempuan.
Saat ini, salah satu perempuan yang ikut bertarung di Pilgub NTT adalah Jane Natalia Suryanto. Ia mendapat dukungan penuh dari ribuan perempuan di NTT menunjukkan bahwa ada harapan besar terhadap perubahan ini.
Di Manggarai, Bagi ibu-ibu menyebut, pencalonan perempuan ini adalah simbol dari perjuangan panjang emansipasi dan keberanian untuk memecahkan batas-batas sosial yang ada.
Miliki visi yang jelas tentang modernisasi tata kota dan penciptaan lapangan kerja, bakal calon ini tidak hanya menawarkan perubahan dalam kepemimpinan, tetapi juga solusi konkret bagi kesejahteraan warga NTT.
Jika berhasil, kehadiran perempuan di posisi puncak akan menjadi batu loncatan bagi kemajuan perempuan dalam politik di Indonesia.
Kehadiran Perempuan Dalam Pilgub NTT
Perempuan telah lama memainkan peran penting dalam berbagai bidang kehidupan, namun di ranah politik, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT), kehadiran mereka di posisi tertinggi masih terbatas.
Dalam sejarah pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, belum ada perempuan yang menduduki posisi tersebut. Namun, gelombang baru kini tengah berkembang, didorong oleh harapan masyarakat akan kepemimpinan yang lebih inklusif dan berimbang gender.
Di tengah proses Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT 2024, satu nama perempuan mencuat, membawa visi besar tentang perubahan dan emansipasi politik perempuan.
Seiring dengan meningkatnya dukungan dari ribuan perempuan di NTT, pencalonan ini tidak hanya dilihat sebagai langkah politik, tetapi juga sebagai simbol dari perubahan budaya dan nilai yang lebih luas di masyarakat.
Kepemimpinan Perempuan yang Dibutuhkan
Menurut Cari E. Guittard, seorang ahli diplomasi korporasi dan kepemimpinan perempuan, salah satu kunci keberhasilan perempuan dalam kepemimpinan adalah kehadiran lebih banyak role model perempuan yang berani berbagi cerita dan perjalanan hidup mereka.
Dalam dunia yang didominasi oleh laki-laki, penting bagi perempuan untuk melihat dan terinspirasi oleh kesuksesan para pemimpin perempuan lainnya.
Harapannya, semakin banyak perempuan yang mau berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta membuka jalan bagi generasi penerus.
Di NTT, meski belum ada perempuan yang menduduki posisi gubernur atau wakil gubernur, para perempuan yang terlibat dalam politik di tingkat lokal telah membuktikan diri mereka mampu.
Kini, dengan munculnya calon perempuan di level provinsi, ada harapan bahwa perempuan tidak lagi hanya berperan di belakang layar, tetapi juga tampil sebagai pemimpin utama.
Membangun Kepemimpinan Berbasis Kekuatan
Guittard juga menyoroti pentingnya mengembangkan kekuatan dan kemampuan perempuan dalam memimpin.
Ia mengatakan, perempuan seringkali terjebak dalam upaya mengatasi kelemahan mereka, ketimbang fokus pada pengembangan kekuatan. Untuk mengubah paradigma ini, diperlukan lebih banyak dukungan sosial dan profesional agar perempuan merasa lebih percaya diri dalam menunjukkan kemampuan mereka sebagai pemimpin.
Dalam konteks NTT, calon perempuan ini memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dan mengelola tantangan. Kualitas seperti kemampuan menyerap masukan, pandai merancang kebijakan, dan memimpin dengan hati telah mencerminkan sosok pemimpin yang tangguh dan berorientasi pada solusi.