Pasca meninggalnya Alm. Sarisman Liufeto, Caleg terpilih Partai Hanura Kabupaten TTS asal Dapil TTS IV, publik TTS sempat dihebohkan dengan issu liar yang sengaja dihembuskan oleh beberapa kalangan bahwa Dr.Marten Tualaka, Bakal Cawabup dari Partai Hanura bakal meninggalkan pasangannya Drs. Salmun Tabun untuk memilih dilantik sebagai Anggota DPRD TTS sebagai peraih suara terbanyak kedua setelah Almarhum Liufeto.
Namun isu tersebut langsung ditepis Dr. Marten dengan memposting klarifikasinya pada laman facebook Marten Tualaka II.
Dalam klarifikasinya membenarkan bahwa banyak pihak coba mendekatinya untuk mundur dari perhelatan Pilkada TTS agar dilantik menjadi DPRD pengganti, bahkan ada yang mengatakan bahwa nasi sudah dipiring, mengapa disia-siakan.
Terhadap itu Tualaka menegaskan bahwa dirinya bukan politisi pinggiran yang berprinsip enak dimana lingkar disitu, sehingga secara tegas Tualaka menyatakan konsistensinya untuk maju dalam Pilkada TTS November mendatang berpasangan dengan Drs.Salmun Tabun.
Tualaka juga mereflekasikan dirinya sebagai pemimpin Kristen yang harus konsisten dalam berpolitik.
Keputusan politik yang elegan dari politisi muda asal Toianas ini spontan menuai pujian dari berbagai kalangan.
hal ini nampak dari komentar beberapa tokoh yang sempat dipantau media ini melalui laman Facebook Marten Tualaka II.
Rafael Aploegi, Tokoh masyarakat di bilangan Oenasi Soe, dalam komentarnya mengaku menunggu Sikap resmi Tualaka setelah beberapa hari terakhir diombang-ambingkan oleh isu yang beredar terkait pilihan politik pak Marthen.
Aploegi menambahkan bahwa komitmen dan konsistensi ini mengajarkan dirinya untuk punya komitmen dan konsistensi untuk memilih pasangan ini sebagai pasangan yang diharapkan akan membawa perubahan besar bagi daerah tercinta.
Pasangan ini punya komitmen dan kami juga harus punya komitmen yang kuat, jangan sampai seperti kutu loncat yang hinggap sana hinggap sini dan meninggalkan jejak mengecewakan bahkan sangat menyakitkan bagi yang pernah dihinggapinya, ulas mantan Sekretaris Bappeda TTS ini.
Bahkan di penghujung ulasannya Aploegi mengucapkan Terimakasih kepada pak Marthen dengan pujian bahwa Dr. Marten pantas untuk menjadi panutan.
Pujian serupa datang dari Ibu Helda Selan-Manoach, Tokoh perempuan yang aktif dalam pelayanan rohani dan sosial ini memotivasi Tualaka bahwa Tidak ada perkara yang terjadi tanpa seijin Tuhan, dan disinilah keteguhan iman Marten diuji dalam mengambil keputusan.
Helda meminta Marten untuk mengambil keputusan jangan terpengaruh dengan apa kata orang, tapi dengarlah apa kata Tuhan lewat hati nuranimu yang mendatangkan damai sejahtera, sebab Prinsip orang beriman adalah "Jika Tuhan yang sudah memulai sesuatu yang baik dalam hidup kita, maka DIAlah yang akan menyelesaikannya sampai tuntas".
Ditempat terpisah, Usif Pina Ope Nope dari Sonaf Niki-Niki ketika diminta komentarnya via WA menyampaikan keyakinannya kepada figur Dr.Marten Tualaka sebagai politisi kawakan yang tidak mungkin menghianati komitmennya sendiri.
"Saya percaya bahwa perjalanan kami 9 Agustus lalu ke Anas untuk meminta pak Tualaka mendampingi Pak Salmun Tabun sebagai figur terbaik Amanuban tidak akan sia-sia.
Komitmen pak Tualaka sebagai politisi kawakan semakin teruji sehingga pak Tualaka layak untuk didukung oleh masyarakat TTS sebab TTS membutuhkan orang-orang yang berkomitmen dan berpegang teguh pada prinsip seperti yang ditunjukkan Pak Marten Tualaka.
Bahkan secara filosofis, Usif Amanuban ini mengisahkan bahwa tanggal 9 Agustus adalah ritual "aentam Abas".
Bahwa secara budaya, Drs.Salmun Tabun dan Dr. Marten Tualaka diibaratkan seperti benang yang sudah disatukan dengan jarum.
Mereka berdua sudah semestinya menjahit dan menyatukan TTS.
Mereka sudah dilemparkan seperti lembing untuk meraih kemenangan bagi masyarakat TTS.