Kisah Sedih Ellyas Pical, Legenda Tinju Indonesia Yang di Masa Tuanya Jadi OB




Ellyas Pical (lahir 24 Maret 1960) adalah petinju asal Indonesia yang merupakan juara dunia pertama dari Indonesia. Ellyas Pical juga merupakan putera daerah/anak negeri Ullath, ia merupakan keturunan dari keluarga besar (fam/marga/mata rumah) Pical.

Petinju legendaris Ellyas Pical hari ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-64 pada 24 Maret 2024. Ellyas atau Elly, sapaan akrabnya itu telah pensiun bermain tinju. Sewaktu muda, Elly bergriliya di ring-ring tinju kelas dunia. Sepanjang karier profesionalnya, rekornya adalah 20 kemenangan dengan rincian 11 KO, 1 seri, dan 5 kekalahan. Ia merupakan petinju dengan julukan The Exocet atau pukulan tangan kiri yang mematikan.

Julukan itulah yang membawanya ke ring tinju kelas terbang super, merebut gelar juara di International Boxing Federation atau IBF, kelas bantam yunior (atau kelas super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta pada tanggal 3 Mei 1985.

Ia merupakan atlet tinju pertama yang mengharumkan nama Indonesia di kelas dunia. Pascakekalahan dari Juan Polo Perez, ia sempat bertanding nongelar sebanyak 3 kali, hingga akhirnya ayah dari Lorinly dan Matthew Pical ini pun secara perlahan menyingkir dari hobinya itu.

Ellyas Pical Cinta Tinju hingga Putus Sekolah

Elly, merupakan laki-laki kelahiran Saparua, Maluku. Seperti rekan-rekan sebayanya di kampung, pada masa kecil ia adalah seorang pencari mutiara alami, yang menyelam sampai ke dasar laut untuk mencari perhiasan indah itu. Karena seringnya menyelam saat kecil itu, pendengaran Pical agak kurang peka.

Kecintaannya terhadap dunia tinju berawal saat mengidolakan Muhammad Ali, petinju profesional asal Amerika Serikat. Dengan kegigihannya ingin menjadi petinju, Elly berlatih tinju meski dilarang keras oleh ibunya. Elly pernah bercerita, ketika kecil selalu berkelahi dengan temannya, hingga memutuskan untuk berhenti sekolah saat masih sekolah dasar.

KISAH sedih Ellyas Pical, legenda tinju Indonesia yang di masa tuanya menjadi OB menarik dikulik. Sebab, kehidupan ini harus dijalani Ellyas Pical yang sudah mengharumkan nama Indonesia melalui tinju.

Pria kelahiran Ullath, Maluku Tengah, itu adalah petinju pertama asal Indonesia yang menjadi juara dunia. Dia menjadi juara dunia IBF kelas bantam junior (kelas super terbang) pada 3 Mei 1985.

Sebelum menjadi petinju, Ellyas Pical kecil dulunya adalah seorang anak yang banyak menghabiskan waktu mencari mutiara di laut Maluku. Gara-gara kegiatan kecilnya itu, Ellyas Pical pun menderita kelainan pada pendengarannya karena menyelam tanpa menggunakan alat bantu.

Namun, Ellyas Pical kemudian menorehkan karier yang sukses kala menjadi petinju. Ellyas Pical memulai karier profesionalnya sebagai petinju pada 1982. Saat itu, ia menghadapi sesama petinju Indonesia, yakni Eddy Rafael. Pada saat itu, Ellyas Pical keluar sebagai pemenang di ronde keempat.

Sayangnya, niat Ellyas Pical menjadi petinju profesional sempat mendapat respons yang kurang baik dari orangtuanya. Kendati begitu, Ellyas Pical tak menyerah begitu saja. Dia tetap berlatih tinju pada usia 13 tahun, meski harus diam-diam agar tidak ketahuan kedua orangtuanya.

Sejak saat itulah, Ellyas Pical mulai terlihat memiliki bakal di dunia tinju. Ia pun sukses menjuarai berbagai kompetisi di kelas terbang, baik dari tingkat kabupaten sampai Piala Presiden.

Pada saat itu, Ellyas Pical sanggup mengalahkan petinju asal Korea Selatan, yakni Chun Ju-do, secara TKO di ronde kedelapan. Pertarungan itu berlangsung di Stadion Bung Karno.

Usai melalui sembilan pertarungan dengan delapan kemenangan dan satu kekalahan, Ellyas Pical dihadapkan pertarungan dengan petinju asal Korea Selatan, Hee Yun-jung, pada 19 Mei 1984 di Seoul. Pada adu tinju itu, Ellyas Pical berhasil menang dan sukses membawa pulang gelar juara OPBF kelas super terbang.

Tentunya, perjuangan yang berat telah dilalui Ellyas Pical untuk bisa mencapai titik, di mana ia berstatus juara dunia IBF kelas super terbang. Sebab, seperti yang diketahui, menjadi seorang petinju bukan profesi yang awalnya disetujui oleh orangtua Ellyas Pical

Sayangnya, masa tua Ellyas Pical tak seperti yang diharapkan. Setelah memutuskan pensiun dari ring tinju pada 2000, sang juara dunia justru harus berjuang untuk melanjutkan hidupnya 


Ellyas Pical bahkan diketahui pernah menjadi satpam di sebuah diskotik hingga pernah menjadi office boy (OB). Kehidupannya semakin memasuki titik terendahnya setelah terjerat kasus hukum atas tuduhan penjualan obat-obatan terlarang pada tahun 2005 silam, ketika menjadi satpam di dikostik dan akhirnya dirinya bebas pada 7 Februari 2006.

Artikel Pilihan

Iklan