Trend Positif Survei Fransiscus Go di Mata Pengamat Politik


“Para politisi atau bakal calon gubernur yang ikut berkontestasi, pastinya menggunakan metode survei sebagai item penilaian kandidat. Ini menjadi bagian dari strategi kampanye, dimana metode survei tidak hanya memberi informasi kepada publik, apa yang dapat dimiliki seorang bakal calon gubernur, seperti yang dilakukan Pak Fransiscus Go, tetapi juga citra diri yang diinginkan publik,” tandas Diana San Tabun, pengamat politik asal Undana, Rabu (22/5).

Dosen FISIP Undana ini dimintai tanggapannya, terkait hasil survei yang dilakukan Fransiscus Go, serta peluang sosok pengusaha sukses itu di kancah pilgub NTT. Pasalnya, keikut-sertaan Fransiscus Go dalam perhelatan pilgub NTT, terkesan tampil beda. Dia berlatar belakang seorang pengusaha/pebisnis, di antara para politisi. Karyanya dalam membangun NTT bisa dilihat di berbagai bidang. Di bidang ekonomi, Fransiscus Go membangun Lippo Plaza dan Hypermat. Di bidang pendidikan, Fransiscus Go yang notabene alumni SMA Negeri 1 Kupang, membawa masuk Sekolah Lentera. Sedang di bidang kesehatan, Fransiscus Go membangun RS Siloam di Kupang dan Labuan Bajo.

Dikatakan Diana, dalam konteks komunikasi politik, survei menempati posisi penting untuk mengukur dan menganalisis pendapat umum. “Bagi para kandidat yang ingin bartarung dalam pemilihan yang melibatkan banyak massa, umumnya menggunakan jasa lembaga riset untuk mengetahui sejauhmana kekuatan dukungan massa terhadap citra seorang kandidat. Polling atau survei mempunyai pengaruh yang besar dalam kampanye politik, terutama untuk melihat favorit-tidaknya seorang calon, atau potensi pemilih yang diharap akan memberikan suara,” ujar Diana.

“Dalam pengamatan saya, bakal calon gubernur yang sering muncul dan telah melakukan banyak kunjungan di setiap wilayah kabupaten/kota di NTT, adalah Fransiscus Go. Melalui keaktifan kerja tim yang solid dan militan, beliau sebagai salah satu bakal calon terus bekerja dan melakukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakyat atau akar rumput. Hal ini tentunya berdampak sangat signifikan pada tingkat kesukaan publik dan juga kepercayaan masyarakyat pada sosok Fransiscus Go. Alhasil, dari survei yang telah melakukan sebuah lembaga, nampak terlihat secara jelas kenaikan prosentase kesukaan publik terhadap figur Fransiscus Go,” tambahnya.

Selaku pengamat politik di NTT, Diana menyarankan, survei/polling suara dibutuhkan untuk keperluan bagi bakal calon gubernur untuk membantu seorang kandidat mengetahui isu apa yang didukung oleh publik. Hal ini akan membantu kandidat untuk merancang isu yang digunakan demi menarik kesukaan pemilih. “Dengan survei yang dilakukan, maka akan mudah bagi bakal calon gubernur untuk generalisasi isu yang mewakili pendapat masyarakyat umum,” pungkas Diana.( Robert Kadang).

Artikel Pilihan

Iklan