Kupang,-Direktur PT. Hutama Mitra Nusantara (HMN) Haji Abdulrahman mengatakan Jalan Taebenu yang ambles sejak 12 Maret 2024 itu murni bencana alam berupa longsor bukan kesalahan konstruksi.
Karena itu Pihaknya meminta Pemerintah Kota Kupang melakukan kajian untuk memperbaiki ruas jalan tersebut dari bagian bawah kali supaya nantinya jalan itu tidak terkesan diperbaiki asal jadi dan setelah dibangun tidak rusak lagi.
Menurut Rahman apabila jalan tersebut tidak dikerjakan dari bawah maka setiap tahun bila terjadi hujan deras akan tetap rusak.
"Kalau tidak dikerjakan dari bawah kali biar kerja dua kali tetap sama karena struktur tanah.Silahkan menghubungi Dinas PU Karna pekerjaan telah diserah terimakan( FHO,” ucap Rahman saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (15/03).
Perlu diketahui bahwa ruas Jalan Taebenu ambles sedalam satu meter dan panjang sekitar 30 meter akibat hujan lebat yang mengguyur Kota Kupang sejak 12-13 Maret.
Kerusakan ruas jalan itu sudah ditinjau oleh Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake pada Jumat (15/3) kemarin
Berdasarkan data yang dihimpun media ini Kerusakan pertama Jalan Taebenu terjadi pada 2021 dan baru diperbaiki pada Juli 2022. Pada 2023, ruas jalan tersebut kembali ambles untuk kedua kalinya. Setelah diperbaiki dan diaspal, jalan kembali ambles pada 12 Maert 2024.
Dampaknya, arus lalu lintas yang menghubungkam pusat Kota Kupang dengan tiga kelurahan yakni Liliba, Naimata dan Penfui masih lumpuh. Arus lalu lintas dari dan ke tiga kelurahan ini telah dialihkan melawati Jembatan Liliba.
Sementara Plt. Kadis PUPR Kota Kupang Maksi Dethan menjelaskan bahwa jalan tersebut masih dalam kajian dan akan direncanakan dulu secara komperhensif baru pelaksanaan.
"Masih dalam kajian dan akan direncanakan dulu secara komperhensif baru pelaksanaan,"jelas Maksi saat dihubungi melalui pesan WhattaAp Sabtu(16/03/2024).