Kupang - Terobosan yang dilakukan Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, dengan menggandeng ratusan investor asal Cina, menurut Frans Go adalah langkah tepat. Hanya dengan dukungan pihak swasta, kata CEO GMT Institute itu, Provinsi NTT bisa berkembang pesat.
"Upaya Penjabat Gubernur NTT, Pak Ody Kalake, yang menggandeng investor luar, sangat tepat. Pemda NTT tidak bisa berbuat banyak dalam urusan pembangunan, tanpa campur tangan swasta," tandas Frans Go ketika dimintai tanggapannya, terkait wacana Penjabat Gubernur NTT, Ody Kalake, menggandeng ratusan investor asal Cina.
Kebijakan ini, kata Frans Go, harus mendapat dukungan dari seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan di NTT. "Upaya ini harus didukung semua pihak. Dari sisi regulasi, penerapan hukum yang kondusif, koordinasi lintas sektor segera dibangun, dan terutama dukungan politis dari lembaga DPRD mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Para jurnalis di NTT juga harus terlibat dalam rangka mengawal kebijakan ini, agar sinergitas yang dibangun benar - benar memberi garansi bagi pihak investor," ujarnya.
Frans Go yang merupakan putra Timor Tengah Utara, juga telah ikut berkontribusi bagi pembangunan di NTT. Di bidang pembangunan ekonomi, jejak rekam digitalnya bisa terlihat dengan berdiri kokohnya Lippo Plaza dan Hypermarr. Di bidang kesehatan, dengan menggandeng pengusaha "kelas kakap" James Riady, Frans Go membangun rumah sakit Siloam. Sementara di bidang pendidikan, Sekolah Lentera kini menjadi referensi salah satu sekolah terbaik di Kota Kupang. "Sumber daya manusia NTT harus segera dipersiapkan dalam menyongsong Indonesia Emas, tahun 2045. Hanya dengan kesiapan SDM NTT yang handal dan cakap, kita bisa berada pada level yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia," pungkas Frans Go. (*)