Kupang,-General Manager AFC Indonesia Nikolas Rampesi menginginkan agar AFC bergerak masif di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur.
"Kita ingin agar AFC ada dari sabang sampai merauke termasuk seluruh wilayah NTT," kata Nikolas kepada wartawan,sabtu (17/06/2023) di Aula lantai 4 Hotel Silvia Kupang.
Dikatakan bahwa Kupang termasuk daerah yang belum maksimal sosialisasi dan edukasi AFC.
Karena itu lanjut dia dari kupang, kefamenanu sampai atambua benar-benar membutuhkan sosialisasi dan edukasi yang maksimal.
Selain itu kata dia saat ini AFC sudah berkiprah di delapan negara di dunia termasuk indonesia.AFC masuk ke Indonesia sejak lima tahun lalu ada pada tahun 2018.
Nikolas menjelaskan bahwa AFC merupakan perusahaan farmasi asal jepang,yang sudah 5 tahun berkiprah di indonesia.
Menurut Nikolas Produk AFC bukan obat dan suplemen melainkan bahan makanan yang berfungsi untuk memperbaiki sel-sel dalam tubuh manusia.
Ada dua produk AFC Sambungnya yakni subarasi dan sop Utsubushi yang berfungsi untuk memperbaiki fungsi sel dalam tubuh.
"Jadi sel-sel rusak yang ada dalam tubuh kita perlu diregenerasi sebab kalau tidak maka endingnya akan jadi kanker,"ujar Nikolas.
Ia menambahkan bahwa produk tersebut dalam bentuk sachet yang akan diminum taruh di bawah lidah.
Dihadapan lima ratus orang yang hadir , GM AFC menjelaskan bahwa AFC berbeda dengan bisnis yang lain.Kenapa demikian kata Dia tidak ada kewajiban apapun yang dituntut kalau mau jadi member AFC.Cukup menceritakan saja sudah bisa mendapatkan bonus AFC.
"Tidak ada syarat apapun harus dituntut untuk lakukan inilah yang membuat AFC berbeda dengan bisnis yang lain,"katanya.
Nikolas juga menyebut bahwa bukan uang tetapi tekad yang jadi prioritas Jika bergabung di AFC.
Lelaki asal Manado tersebut mengajak seluruh masyarakat NTT untuk tidak tanggung-tanggung bergabung bersama AFC.
"Mari bergabung bersama Kami,karena kesehatan sangat mahal,"ajaknya.
Sementara salah satu Leader AFC Anastasia Irmawati menuturkan bahwa AFC hadir membawa perubahan bukan hanya untuk kesehatan melainkan perubahan secara ekonomi.
"Kami hadir dan berjuang bersama mereka sehingga bisa berhasil dan itulah yang menjadi inti dari kesuksesan di AFC," ujar wanita asal ende tersebut.
Irma juga menyebut bahwa banyak anggota AFC yang berprofesi sebagai IRT,ojek, penjual siomay, karyawan dan hingga saat ini semua sudah berubah.
Dikatakan,sekarang sudah ribuan orang di NTT jadi pusat perubahan.
"Sangat mudah membangun bisnis AFC hanya dengan cerita,anda bisa mendapatkan bonus,"tuturnya