32 Koleksi Busana Motif Sumba Timur Tampil di Event Garis Poetih Berkat Kerjasama Pemprov,Dekranasda dan Igun






Jakarta,-Ivan Gunawan  mengeluarkan sebanyak 32 koleksi yang terdiri dari 20 busana wanita dan 12 busana pria. Koleksi ini hadir dengan konsep bertumpuk ata layering, dimana kain tenun NTT tersebut dipadukan dengan organdi, shifon, lace, katun, dan linen yang membentuk busana Resort Wear. Hadir dengan warna-warna yang soft seperti nude, biru dan putih, membuat koleksi "Mata Hati" terlihat lebih ringan namun tetap kental dengan nuansa Lebaran. 

"Warna-warna yang kupilih memang soft banget untuk dipakai di hari raya. Semuanya dipadukan layer dalaman atau luaran dari organdi, shifon, lace, katun, linen yang menjadikan koleksi ini sangat resort," ungkap Ivan

Ivan dikenal sebagai sosok yang kreatif, seniman multitalenta, publik figur, presenter dan perancang busana. Selama 20 tahun berkarya dalam industri kreatif dan fashion, Ivan telah menempatkan dirinya sebagai desainer papan atas Indonesia.

Sebagai perancang busana, Ivan Gunawan adalah orang yang sangat produktif. la memiliki banyak merek fashion; First Line Ivan Gunawan, Mandjha Hijab Ivan Gunawan, Ivan Gunawan Privilege, Love Ivan Gunawan, Minime, Ivan Gunawan Uniform, Jajaka x Ivan Gunawan, Red Label Ivan Gunawan, dan Miss to Mom. Selama 20 tahun berkarya di industry fashion, Ivan telah mengadakan puluhan fashion show. Ivan juga menduduki posisi penting dalam organisasi mode bergengsi Indonesia.

Ivan Gunawan juga berkolaborasi dengan orang lain yang menggunakan popularitasnya untuk membuat citra pribadi dan perusahaannya lebih terkenal.

Kali ini, Ivan Gunawan mengajak semua pelaku fashion dan industri kreatif untuk tumbuh lebih besar dengan bekerja sama dalam pagelaran GARIS POETIH yang berlangsung selama tanggal 15-17 Februari 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Dan dalam event GARIS POETIH ini, Ivan juga bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur DEKRANASDA dengan mengeluarkan koleksi terbarunya yang diberi judul "Mata Hati"

Lewat "Mata Hati", Ivan hadir dengan nuansa yang berbeda menyuguhkan kain tenun Sotis yang berasal dari Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

"NTT memiliki kain tenun dengan nuansa motif yang sangat berbeda dibanding kain wastra yang lain. Hal inilah menginsipirasi saya untuk menjadikannya sebagai busana pilihan di hari raya. Selain itu sebagai desainer, aku juga merasa bertangung jawab untuk melestarikan kain wastra Indonesia dalam desain yang kita buat. Jadi aku ingin membuat lebaran dengan nuansa Indonesia, dimana kain tenun Sotis asal NTT yang merupakan salah satu kain wastra kebanggan Indonesia ini aku buat menjadi potongan-potongan yang sopan dan loose di setiap koleksi itu sendiri", ujar Ivan.

Tampilan resort dalam koleksi lebaran kali ini memang sengaja dibuat Ivan, karena tradisi masyarakat Indonesia yang sering menjadikan momen lebaran sekaligus untuk liburan," masyarakat saat ini sering menjadikan momen lebaran untuk liburan. Jadi saya menciptakan desain baju lebaran yang juga bisa dipakai untuk liburan. Selain desainnya yang ringan, bahannya juga ringan dan ngga gampang lecek. Sehingga memudahkan untuk dibawa kemana-mana saat libur lebaran".

Dalam pagelaran ini Ivan juga menghadirkan busana dalam berbagai siluet seperti jaket, outer dengan berbagai desain dengan potongan loose dan oversized, celana palazzo, jaket serta rok lebar bertumpuk. Ivan juga menambahkan embellishment semacam kristal, payet dan

Dalam pagelaran ini Ivan juga menghadirkan busana dalam berbagai siluet seperti jaket, outer dengan berbagai desain dengan potongan loose dan oversized, celana palazzo, jaket serta rok lebar bertumpuk. Ivan juga menambahkan embellishment semacam kristal, payet dan Mutiara yang membuat busana-busana ini semakin jelita, serasi, tanpa kesan berlebihan.

 "Disini aku banyak membuat potongan jaket Dan karena diaplikasikan pada kain tenun yang sifatnya lebar dan pendek jadi harus aku patchwork. Terus kalau celana aku sengaja membentuk potongan palazzo yang loose. Karenakan biasanya kalau lebaran, kita makannya banyak. Dan kalau pakai potongan pallazo, lebih enak. Kemudian aku pakai bahan tulle bordir yang aku aplikasi payet tapi payetnya lebih ringan. Meski demikian tetap dapat efek glam", ujar Ivan.

Kain tenun Sotis ini tak hanya diaplikasikan untuk busana, Ivan juga membuat perhiasan dan tas dari kain tenun khas NTT ini, "Kalau perhiasan terinspirasi dari bunga lili jadi perhiasan bentuknya kaya kelopak bunga lili. Jadi masih ada sentuhan bali. Karena kan sama sama dari timur."


Sementara untuk tas, Ivan membuat sejumlah model tas tenteng dengan ukuran yang mudah dibawa kemana-mana. Tas tenun ini terlihat sangat modis karena kesan etnik yang melekat padanya. Dengan tassel dibawahnya, membuat tampilan tas ini semakin cantik modis saat dipakai di hari raya, "sekarang ini aku lagi suka tas ukuran kecil yang mudah dibawa kemana- mana. Tas tenteng cantik yang bisa dipakai untuk mukenah".

Dalam koleksi "Mata Hati" ini Ivan Gunawan bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sumba Timur. Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Pulau Sumba dengan ibukota Waingapu.

Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat dalam kesempatan tersebut menuturkan bahwa Tenunan Sumba Timur sudah terkenal dimana-mana bahkan motifnya sudah dikutip dan di cetak dalam ragam bentuk kebutuhan, seperti bad cover, gorden dan sebagainya.

Dikatakan Kain tenun Sumba Timur dalam gaya dan corak ragam hiasnya berbeda dengan kain tenun dari Kabupaten lainnya yang ada di NTT. 

Kain tenun Sumba Timur tambah Julie,mempunyai kelebihan dalam ornamen dekoratif dengan motif margasatwa yang realistis, motif roh leluhur dan juga motif flora.

"Menurut fungsinya tenun Sumba Timur  sebagai busana adat, hadiah dalam berbagai peristiwa, pembayar denda dalam hukum adat, belis/maskawin dalam adat perkawinan, pembukus jenazah bekal kubur, perhiasan dan barang dagangan,"ujar Ketua Dekranasda saat jumpa pers di Ciputra Artpreneur, Jakarta,Jumat (17/02/2023).


Menurut Bunda Julie, di Sumba Timur semakin banyak orang memiliki tenunan maka semakin tinggi status sosialnya, tenunan menurut mereka sama halnya dengan emas atau perak, fungsi religius dan simbolis dari tenunan Sumba Timur terdapat dalam corak motifnya, seperti motif kuda, Kuda merupakan ternak yg sangat berguna sebagai belis dalam adat perkawinan, sebagai alat transportasi sebagai penentu status sosial juga sebagai teman dalam peperangan. 


Sedangkan Motif udang dan ular lanjut Julie dikaitkan dengan kepercayaan mereka bahwa pada dasarnya manusia tidaklah mati, pengertian ini dilambangkan dengan pergantian kulit yang dianalogikan dengan kehidupan baru setelah mati.


Ia menjelaskan bahwa GARIS POETIH diprakarsai oleh Ivan Gunawan, yang memiliki ide untuk mengajak semua pelaku fashion dan industri kreatif untuk tumbuh lebih besar dengan bekerja sama.

GARIS POETIH akan menjadi event tahunan dan setiap tahunnya akan mempromosikan karya sejumlah perancang busana Indonesia. Koleksi yang ditonjolkan akan menjadi sumber inspirasi bagi pembeli dan pasar global.

Pada edisi pertama Garis Poetih Fashion & Trade ini, desainer peserta akan memperkenalkan format "Grow Together". Desainer bisa mendapatkan reseller baru dan reseller bisa mendapatkan koleksi eksklusif dari desainer. Model bisnis yang menempatkan barang-barang fesyen segera siap untuk dipesan tepat setelah pertunjukan runway. Penonton akan melihat melalui kode QR yang terhubung langsung ke situs web desainer, media sosial, atau e-catalog. 

Hal tersebut adalah cara baru bisnis ritel saat ini yang meningkatkan efisiensi dan mengedukasi pasar tentang pentingnya pre-order untuk ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Ketua bidang Kreasi dan Desain Produk  Dekranasda NTT Edi Angi kepada wartawan menjelaskan  bahwa 32  gaun yang ditampilkan dalam  event Garis Poetih akan menjadi koleksi dan aset Pemrov dan Dekranasda NTT.

Selain Gaun kata Eldi,ada  tas,sepatu,topi dan sandal yang di buat dari kain motor Sumba Timur.(Arnold)


Artikel Pilihan

Iklan