Johni Asadoma : Media Jadi Corong Polri Dengan Memberitakan Yang Benar Bukan Hoax





Kupang,-Media jadi corong polri dengan memberitakan yang benar bukan hoax,jangan menyebar kebencian untuk memecah belah namun kehadiran media mempersatukan seluruh masyarakat.Hal tersebut disampaikan Kapolda NTT Irjenpol Johni Asadoma S.IK kepada wartawan di ruang kerjanya,selasa(10/01/2023).



Johni mengatakan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun sudah dekat karena itu Ia meminta wartawan membantu aparat kepolisian perangi hoax,fitnah serta  ujaran kebencian.


Tidak hanya itu Johni juga meminta wartawan agar memberi edukasi yang baik kepada masyarakat di tahun politik.


"Tahun politik semakin dekat,karena itu saya ajak  wartawan baik media cetak,elektronik maupun online agar memberi edukasi yang baik kepada masyarakat,"katanya.


Menurut Johni media online paling banyak berperan karena itu wartawan  harus membantu polisi memberi penyuluhan agar masyarakat menjaga kamtibmas.


" Karena itu Wartawan harus membantu  polisi dengan memberikan informasi yang positif,"pinta Johni.


Dikatakan,Pilpres akan dilaksanakan  bulan  Februari tahun 2024 sedangkan pemilihan legislatif akan berlangsung pada bulan desember tahun 2024 karena itu semua pihak terutama masyarakat untuk saling menghormati pilihan politik masing - masing.


Johni menambahkan bahwa personil kepolisian terbatas sehingga  butuh partisipasi seluruh masyarakat.


"Polisi terbatas karena masyarakat harus menjaga keamanan dan ketertiban, patuhi aturan dan menyelesaikan setiap masalah  secara hukum tidak anarkis,"ajaknya.


Lebih lanjut kata Johni Polda NTT akan membuat rencana pemilu direktif sesuai petunjuk polri yang akan di jabarkan dalam rencana kegiatan di NTT.


"Sedangkan untuk rencana Prentif sosialisasi peraturan dengan cara menghimbau masyarakat atau melakukan safari kamtibmas akan kegiatan ke depan tentang apa yang  akan dilakukan masyarakat,"imbuhnya.


Karena pesta harus dilakukan dengan senang  tanpa paksaan siapapun juga setiap org bebas berekspresi baik saat pileg  maupun pilkada,"sebut mantan kadiv ini.


Dengan demikian Ia menuturkan bahwa masyarakat bisa melihat kehadiran negara melalui Polisi yang hadir untuk mencegah kejadian atau tindakan kejahatan.


Selama ini katanya,ada Satgas yang dibuat Kepolisian untuk memonitor semua pemberitaan media online,semua akun dan postingan-postingan begitu ditemukan  fitnah langsung diproses.


"Tujuan Satgas  adalah meninimalisir tindak kriminalitas.Akan ada satgas tapi kita menunggu petunjuk dari Mabes,"ujarnya.


Dalam Satgas Johni menyebut tidak ada tim khusus tapi hanya ada tim umum yakni polsek,polres dan sampai polda.


"Ke depan kita tetap konsisten mengayomi dengan mengedepankan nilai etika dan moralitas,agar masyarakat menerima penjelasan dari polisi,"imbuhnya.



Ia berharap agar masyarakat menjauhkan diri dari tindakan anarkis,penyebaran kebencian,fitnah dan hoax.


Johni  menghimbau  agar masyarakat  berani lapor polisi itu menjadi satu soliditas antara polisi dan masyarakat.(Arnold).


Artikel Pilihan

Iklan