Djoniur Doga: Partisipasi Masyarakat Penting Dalam Mitigasi dan Pengawasan Bendungan Tilong

 





Kupang,vista-nusantara.com,-Kepala Satuan Kerja OP Sumber Daya Alam Nusa Tenggara II, Djoniur Doga, S.T, mengatakan  partisipasi masyarakat sangat penting dalam  mitigasi dan pengawasan waduk atau bendungan Tilong.


“Masyarakat berada dekat dengan waduk, lebih tahu dinamika dan kondisi waduk, bendungan dan lingkungannya,"tutur Djonius Doga saat memberi sambutan dalam acara penandatanganan MoU antara PIU dan Pokmas di Aula Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Jl. Frans Seda,Selasa,(23/08/2022).


Menurut Doga masyarakat merupakan pemanfaat waduk dan sudah selayaknya ikut serta mengamankannya sehingga kapasitas masyarakat sangat besar dibandingkan dengan jumlah staf pengelola bendungan, olehnya perilaku masyarakat sangat menentukan kondisi bendungan dan lingkungannya.



Doga juga menjelaskan bahwa, untuk tahun 2022 ini dilakukan MoU antara PIU dengan Pokmas, sedangkan MoU antara PIU dan Forum MADU Tilong sudah dilakukan pada tahun 2021. pada tahun 2022 ini pihaknya akan melaksanakan MoU dengan pokmas yang lama maupun pokmas yang baru bergabung.


Diakhir sambutannya Doga berpesan kepada anggota pokmas-pokmas bahwa tanaman umur panjang penghasil buah yang sudah ditanam merupakan satu gerakan penyelamatan sumber mata air yang ada di Tilong.


“Menjaga sumber mata air ini penting, mengingat air menjadi kebutuhan vital. oleh karena itu jangan tinggalkan air mata, tetapi tinggalkan mata air untuk anak cucu kita ke depan,” pesan Doga.




Guna mendukung keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat di daerah tangkapan air (DTA) dan daerah sekitar waduk Tilong, Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 2 lakukan penandatanganan nota kesepahaman dan kesepakatan kerja sama partisipasi masyarakat dalam mitigasi sedimen dan penganan waduk/bendungan Tilong antara PIU dan Kelompok masyarakat (POKMAS) Tahun anggaran 2022.




Turut hadir dalam kegiatan tersebut kepala Seksi OP BMS NT II,  Yohanes Harapan, S.T., M.Si,Tenaga Ahli Comunity Participatory (CP) Dr. Laurensius Lehar, S.P., M.P,Sekretaris Camat Kupang Tengah, Thoni Neno Siki, Kasatker OP SDA NT II, Djoniur Doga, S.T, PPK OPSDA IV, Lasmi, S.T., M.Si, Ketua Forum MADU Tilong, Ketua Pokmas dari Desa Bokong, Desa Baumata Utara dan Desa Oelnasi, Toko Adat, dan Fasilitaor Bendungan Tilong serta undangan lainnya.




Sementara itu, Tenaga ahli Community Participatory (CP) sekaligus akademisi Dr. Laurensius Lehar, S.P., M.P menjelaskan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk melestarikan keberlanjutan waduk Tilong. 


Sebab bagi Lehar bendungan Tilong punya nilai ekonomi bagi masyarakat yang terlibat di dalam program tersebut.


Selanjutnya, Lehar menuturkan bahwa dengan adanya program ini bisa juga menjadi peluang untuk membuka agrowisata mini disekitar waduk dan wisata air.



Laurensius berharap kedepannya hasil dari kegiatan ini dapat memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat guna mendukung kebutuhan hidup masyarakat. Dan  kegiatan selanjutnya baru akan dilaksanakan implementasi program yang sesuai kesepakatan antara PIU dan Pokmas yang bergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Waduk Tilong (Madu Tilong.


“Saya berharap dengan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan waduk Tilong,"harapnya.

Artikel Pilihan

Iklan