Kupang,vista-nusantara.com,- Kegiatan sosialisasi kurikulum merdeka dan platfor mengajar di SMA Katolik Giovanni pun mendapat respon positif dari para guru sebagai peserta.
Simak,apa kata mereka terkait materi kurikulum merdeka dan platform yang disajikan kedua nara sumber.
Pertama, Yoram Enggelina Koi, SP, MPG mengatakan, “ kami membuat sosialisasi ini untuk mendapatkan informasi tentang Kurikulum Merdeka itu dan dari informasi sosialisasi ini kami akan tindak lanjuti melalui pembahasan di sekolah untuk persiapan implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023,” ungkapnya.
Yoram menjelaskan, namanya sosialisasi itu berarti memberikan informasi terhadap apa yang mau disampaikan sehingga dalam sosialisasi Kurikulum Merdeka para guru umumnya merespon, ingin berubah terhadap apa yang diterapkan oleh pemerintah tentang kurikulum merdeka.
“ Kami berniat untuk peserta didik angkatan 2022/2023 menggunakan kurikulum itu, sehingga para guru merespon positif terhadap kurikulum ini,” ujarnya.
Dalam kegiatan sosialisasi ini ketika materi dipaparkan oleh narasumber guru-guru sebagai peserta punya kecenderungan rasa ingin tahu sangat tinggi sehingga mereka sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan supaya informasi ini menjadi jelas.
“ Kami memang tidak termasuk sekolah penggerak, tetapi ada ruang membuat kami menjemput bola dengan harapan kami pun akan mampu sebagai sekolah penggerak. Soal materi kelihatan dari narasumber yang dipaparkan sangat komplit dan itu baik sekali bagi kami dan kami yakin itu materi yang akan kami gunakan dalam sekolah ini nanti,” terangnya.
Kurikulum ini dari sisi materi menurut Yoram tidak jauh berbeda, masih ada kaitan dengan kurikulum 2013 ada praktek dan ada teori tentunya.
Ia juga mengakui materi yang disajikan oleh narasumber sama persis dengan materi yang pernah diperolehnya ketika mengikuti kegiatan nasional menyangkut kurikulum merdeka. Hanya di tingkat nasional pada aspek penyelarasan sedangkan disini masih pada sosialisasi.
Sedangkan Agnes Sadipun mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi yang dilakukan ini sesuai dengan arahan Kepala Sekolah sebelumnya.
“Tahun ini sekolah kita akan diterapkan kurikulum merdeka. Meskipun sekolah kami bukan termasuk sekolah penggerak tapi kami mencoba untuk ikut terlibat melaksanakan kurikulum merdeka. Ini hal baru bagi kami,” ungkap Agnes.
Menurut Agnes guru-guru pun sudah banyak mendapat input dari Kepala Sekolah tentang kurikulum ini dan bahkan mereka sendiri berusaha browsing, mencari tahu dari berbagai media tentang Kurikulum Merdeka.
Agnes menegaskan bahwa sosialisasi dilakukan ini sebagai bentuk penguatan bagi mereka.Apakah kami siap menerapkan kurikulum merdeka atau tidak?,"tegasnya
Sedangkan Agnes sebelum mengakhiri obrolan mengatakan, dari sisi materi sejak hari pertama sampai dengan hari kedua, bagi saya sangat bagus karena membuka wawasan bagi kami akan kurikulum merdeka dan saya melihat sangat baik dan bermanfaat.”
Dikatakan,bahwa kurikulum ini sebagai perubahan yang sangat baik. Karena kurikulum ini pembelajaran berorientasi pada peserta didik. Di mana kita guru juga harus mampu mengarahkan peserta didik bukan hanya pengetahuan, intrakurikuler.
Tetapi kita juga dituntut mampu mengarahkan peserta didik membuat projek-projek yang bisa mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini sangat bagus bagi generasi kita sekarang,"tutupnya.