Kupang,vista-nusantara.com,- Kurikulum Merdeka dan Platform Mengajar merupakan salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk mencetak generasi penerus yang lebih kompeten dalam berbagai bidang.Karena itu gurupun dituntut untuk membekali diri dengan berbagai aspek.Demikian disampaikan Kepala Sekolah SMA Katolik Giovanni Kupang RD Stefanus Mau, di ruang kerjanya , Selasa(12/04/2022).
Romo Stefanus mengatakan, Dalam rangka mendukung upaya pemerintah SMAK Giovanni Kupang melakukan sosialisasi kurikulum Merdeka dan Platform Mengajar selama dua hari bagi para guru di SMAK Giovanni Kupang dengan mendatangkan dua orang narasumber dari sekolah penggerak,"ujarnya.
" Pada tahun 2022 ini Kita rencana melaksanakan kurikulum merdeka secara mandiri di SMAK Giovanni,"ungkap Romo Stef.
Dikatakan,Program kurikulum merdeka sesuai tuntutan perkembangan namun kembali ke pihak kementrian dalam menjawab usulan sekolah." terima atau tidak juga terkait sarana prasarana sosialisasi,"ujar RD Stef.
" Kurikulum Merdeka dan implementasinya ditujukan kepada guru sebagai ujung tombak atau pelaksana,"sebutnya.
Menurut, RD Stef sebelum kurikulum merdeka diterapkan guru harus terlebih dahulu mempersiapkan diri dan memahami secara baik dan benar tentang kurikulum tersebut,"jelasnya.
" Berkaitan dengan itu kami meminta dua orang narasumber dari sekolah penggerak dan juga terkait kurikulum merdeka," kata RD Stefanus.
Pada Kesempatan itu Kepala SMAK Giovanni juga berterima kasih karena Ibu Tiwi dan Pak Suandi sudah memberikan informasi yang sangat membantu para guru terkait kurikulum dan platform mengajar,"pintanya.
" Sebagai Kepala Sekolah saya sudah pernah mengikuti berbagai webinar dan seminar terkait kurikulum merdeka,"katanya.
Lebih lanjut RD Stefanus meminta bagi sekolah yang ingin melaksanakan kurikulum merdeka diberikan kesempatan untuk mendaftar.
Sementara Tiwi Sri Utami, Narasumber Sekolah Penggerak Kota Kupang,menjelaskan bahwa Kurikulum merdeka yang direncanakan oleh pemerintah ini sangat baik dan berorientasi pada peserta didik,"sebut Tiwi Utami.
" Kurikulum merdeka ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya karena Kurikulum sebelumnya di mana siswa dituntut untuk mampu menyelesaikan semua materi atau kompetensi dasar yang ada,"rincinya.
Kurikulum Merdeka bagi Tiwi dapat memberikan kebebasan kepada guru memilih atau memilah materi atau kompetensi dasar yang lebih esensial itu yang digunakan untuk mengajar kepada siswa,"sebutnya.
Tiwi Mengatakan Orinetasi kita terhadap peserta didik, karena itu guru diwajibkan memberikan kebebasan dan melihat materi- materi yang esensial yang akan diajarkan kepada siswa,"tegasnya.
" Tidak lagi kita ajarkan seperti guru terlebih dahulu namun dengan adanya kurikulum merdeka sangat berpihak kepada siswa didik.
Tiwi menjelaskan bahwa tidak semua sekolah melaksanakan kurikulum merdeka, karena ada sekolah yang belum siap dan masih menggunakan kurikulum 2013 pilihan kedua pemulihan karena situasi pandemi covid-19 sehingga diterapkan kurikulum merdeka.
Selain itu Tiwi Utami dengan rinci menyebutkan ada beberapa sekolah penggerak di kota kupang antara lain SMAN 5 Kupang,SMAN 1 Kupang,SMAN 10 Kupang, NCIP,SMP Rosamystica, SMPK St Yoseph Naikoten dan SMP Citra Bangsa," urainya.
".Karena sangat berbeda dengan kurikulum sebelumnya materi dan jam belajar,pembelajaran yang esensial,contohnya project profil belajar pancasila,
Menurut Tiwi Utami Kurikulum merdeka ini lebih menekankan pada karakter siswa.Sehingga siswa bisa berkolaborasi dengan teman untuk menerima pendapat orang lain dan juga menghasilkan suatu produk.
" Sekolah binaan saya misalkan SMAN 5 Kupang sekarang sudah ada hasilnya pot bunga,tanaman hias,pupuk organik dengan memanfaatkan sampah,sehingga peserta didik SMA selain ilmu tapi juga kompetensi dasar,"tutup Tiwi Utami.