Kota Kupang,vista-nusantara.com,--Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man, mengajak para relawan untuk menyukseskan pelaksanaan imunisasi polio di Kota Kupang.
Ajakan tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Imunisasi Polio dan Keterampilan Komunikasi untuk Relawan Kelurahan Nunleu Program Kesiapsiagaan Polio, di Hotel Kristal Kupang, belum lama ini.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh PMI Kota Kupang dengan dukungan Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (IFRC) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Dalam sambutannya, dr. Hermanus Man yang juga menjabat sebagai Ketua PMI Kota Kupang itu minta kepada 20 orang relawan peserta bimtek tersebut untuk berperan bersama PMI dan seluruh masyarakat Kota Kupang melawan polio, dengan imunisasi polio.
Dengan bergabungnya para relawan Wawali berharap bisa membantu upaya sosialisasi program tentang penanganan polio kepada seluruh masyarakat di Kelurahan Nunleu.
Dia berharap dengan mengikuti pelatihan ini, para relawan mendapat pengetahuan tentang vaksinasi polio, pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi serta sikap sebagai relawan.
Pada kesempatan yang sama Wawali juga menyampaikan materi pengenalan tentang polio kepada para relawan.
Menurutnya penyakit polio disebabkan oleh virus polio. Virus tersebut masuk melalui rongga mulut atau hidung, kemudian menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah.
Penyebaran virus polio dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio. Pencegahan polio dapat dilakukan dengan melakukan imunisasi polio.
Vaksin polio mampu memberikan kekebalan terhadap penyakit polio dan aman diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ada dua bentuk vaksin polio, yaitu suntik (IPV) dan obat tetes mulut (OPV).
Polio dalam bentuk obat tetes mulut (OPV-0) diberikan kepada bayi sesaat setelah lahir.
Selanjutnya, vaksin polio akan diberikan sebanyak empat dosis, baik dalam bentuk suntik (IPV) atau obat tetes mulut (OPV).
Para relawan diimbau untuk mengedukasi warga di wilayahnya agar anak-anak di bawah usia 15 tahun harus divaksin polio.
Kepala Divisi Markas PMI Kota Kupang, Juliana M. Manuhutu menyampaikan pelatihan yang dilaksanakan bagi relawan polio kelurahan ini menghadirkan nara sumber dari PMI Kota Kupang, relawan senior yang sudah mengikuti TOT dan juga pihak puskesmas di wilayah kerja relawan.
Adapun materi bimtek yang disampaikan antara lain tentang: Palang Merah, introduksi singkat eridikasi polio, imunisasi polio, imunisasi keja dan pengisi default tracking, Community Based Health and First Aid (CBHFA), pengantar kesehatan masyarakat, kajian dan rencana aksi berbasis masyarakat, pelibatan masyarakat dan pencatatan rumor, pendidikan dan promosi kesehatan, pengenalan alat peraga imunisasi polio, pengenalan formulir pelaporan dan praktik.
Pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari. *(PKP/vn)