Kupang,vista-nusantara.com,--Polemik dugaan bantuan seroja yang salah sasaran dan bergejolak di Sabu Raijua sebagai akibat data verifikasi BPBD yang disinyalir tumpang tindi,dan dirasakan sebagai yang tidak memenuhi syarat asas manfaat, keadilan dan jauh dari kepastian,memantik perhatian dan tanggapan tokoh juga warga Sabu Raijua,
Herlinda Radja Bunga tokoh perempuan Mehara Sabu Raijua justru berbicara kritis dan meminta pemerintah saburaijua melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD,untuk kembali memverifikasi data kerusakan yang didapat awal pasca badai siklon tropis seroja.
Sepengetahuan saya data awal kerusakan di kabupaten sabu raijua, akibat badai seroja adalah 4857 buah rumah.dari jumlah tersebut baik rusak berat,rusak sedang dan rusak ringan menyebar di Kecamatan Sabu Timur,Kecamatan Sabu Liae dan Kecamatan Raijua.
Data tersebut diduga berubah seiring informasi pencairan dana seroja dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB," Jelas Herlinda saat diwawancarai media ini di bilangan jalur 40 Kota Kupang belum lama ini.
Herlinda yang kemudian diketahui sebagai kader perempuan moncong putih berharap agar pemerintah Sabu Raijua dan BPBD setempat kembali memverifikasi kebenaran sesuai data kerusakan rumah warga sehingga tidak menimbulkan pro kontra yang berujung masalah.
Untuk diketahui Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menyalurkan bantuan bagi korban siklon badai seroja sebesar 849,300 Miliard yang telah disalurkan ke rekening 16 Kabupaten di NTT pada akhir Desember 2021
16 Kabupaten diantaranya kota kupang,Kabupaten Kupang,Timor Tengah Selatan,Timor Tengah Utara,Belu,Malaka,Rote Ndao,Sabu Raijua,Alor, Lembata,Flores Timur,Ngada,Manggarai Barat,Sumba Timur,Sumba Barat dengan total kerusakan rumah dikisaran angka 53400 rumah warga.
Diketahui bahwa warga yang rumahnya rusak berat menerima bantuan sebesar 50 juta rupiah,sedangkan bagi warga yang rumahnya rusak sedang menerima bantuan sebesar 25 juta rupiah sementara yang rusak ringan menerima bantuan sebesar 10 juta rupiah.(***)