Hadir dalam konsolidasi tersebut Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Beni Kabur Harman (BKH) dan anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Anita Jacoba Gah.
Benny K Harman menjelaskan bahwa kegiatan konsolidasi bertujuan menyatukan,menyejukan atau menggabungkan kembali kekuatan setelah adanya dinamika pada suksesi pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat NTT yang dimenangkan oleh Leo Lelo mengalahkan Jefri Riwu Kore,"jelas Benny.
“ Pada saat ditetapkan Leo Lelo ditetapkan jadi Ketua DPD, ada sedikit dinamika, saya anggap itu hal yang biasa saja. Makanya saya tidak menganggap itu sesuatu yang luar biasa,” ungkap BKH.
Menurut BKH, jika ada yang bersikap berlebihan, sampai bertindak anarkis, itu bukan kader Partai Demokrat. BKH menegaskan bahwa kader Partai Demokrat tidak menghina pemimpinnya sendiri.
Dikatakan, perbedaan- perbedaan yang barusan kita lewati adalah hal yang harus kita akui dalam hal berpolitik.
Benny menegaskan siapa yang ditentukan oleh DPP itulah yang kita ajak untuk kerjasama,Mari kita mulai konsolidasi untuk agenda politik ke depan.
Ketika hak demokrasi kita pake untuk menghina pimpinan, kita pakai untuk membakar atribut partai,tindakan menista partai adalah tindakan yang melanggar hukum.
" Saya berkeyakinan bahwa dia yang dihina di NTT akan dapat tempat yang layak dan tiba saatnya akan memimpin kita semua.
Karena itu kembalilah ke jalan yang benar kembalilah ke rumah demokrat yang membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia seperti 10 tahun lalu," urainya.
Menurut Benny konsolidasi penting sebab sebagai partai politik kita punya cita- cita membangun kekuatan yang tercerai berai karena kita ingin merebut kekuasaan dengan memenangkan pertandingan dalam pemilihan umum mentang,"
Itulah agenda politik kita sebab hanya dengan kekuasaan maka kita bisa melaksanakan program yang pro rakyat..
" Kita butuh pemimpin yang muda Karena populasi pemilih muda kita 40 persen siapapun presiden akan memilih ketua umum kita sebagai wakil presiden,itu fakta politik bukan rekayasa,"sebut Benny
"Kita ingin menang,apabila kita berjuang bersama rakyat,mengunjungi rakyat aspirasi dan harapan rakyat,"tutur Benny.
Benny menyebutkan di NTT Ada 22 Kota Kabupaten, 310 Kecamatan,3400 Desa Kalau dikalkulasikan sekitar 10 ribu TPS," sebutnya.
" Yang merusak kita adalah media sosial.Oleh sebab itu Ia mengajak para kader agar gunakan Medsos untuk membangun narasi yang bisa melawan narasi lawan bukan membangun opini yang menyesatkan," ajaknya.
" Musuh kita di luar partai Demokrat,saya tidak mau agar kader partai Demokrat menjadi agen yang merusak partai,"tegas Mantan Komisi III DPR RI.
"Saya minta semua kader untuk membangun hal yang sehat dan baik,mari kita semua sadari hal ini,"pinta Benny mengakhiri sambutannya.