" Mimpi Besar Melianus Jadikan Tenun Sebagai Mata pelajaran"


Fatuleu,vista - nusantara.com.  - Melianus Nenabu S.Pd Kepala SMA Negeri 3 Fatuleu Tengah, Kecamatan Fatuleu Tengah,  Kabupaten Kupang, memiliki berbagai cara untuk membuat  inovasi kreatif dengan menjadikan Tenun sebagai mata pelajaran Mulok  dan kini jadi program sekolah.


Tentu ini bukanlah pekerjaan yang gampang ,namun bagi melianus Pria asal TTS ini,demi sebuah mimpi yang besar maka dengan segala keterbatasan dirinya mencoba hingga akhirnya empat tahun mimpi tersebut perlahan terwujud.



Orang nomor satu SMA N 3  Fatuleu Tengah ini menuturkan semua yang dilakukan ini bertujuan meningkatkan kreativitas dan inovasi bagi siswa dan  bisa menjadi bekal apalagi di masa sulit ini,siswa dituntut untuk memiliki keahlian selain pelajaran.


Kegiatan Tenun ini berlangsung sejak dirinya masih menjabat PLT Kepsek 2018, hingga dilantik menjadi Kepsek Definitif pada tahun 2019 silam.




Melianus berhasil menjadikan Tenun sebagai mata pelajaran ketika seorang guru pencetus yang merupakan putra daerah yang memiliki ketrampilan menenun,sehingga sampai saat ini diakomodir menjadi salah satu staf pengajar tetap mata pelajaran Mulok di sekolah tersebut.


Ia mengatakan, berkat kolaborasi dari ide ini, dirinya yakin bahwa siswa- siswi yang merupakan alumni dari SMA N 3 Fatuleu Tengah mampu bersaing dan akan jadi pekerja yang Inovatif dan Kreatif.



 

Bahkan hasil karya tenun sudah dijadikan rompi yang digunakan oleh siswa - siswi di sekolah menggantikan batik yang merupakan program nasional.





” Ketika orang lain baru mimpi kita sudah lakukan,” pungkas Melianus kepada media ini.


Pria yang dikenal humanis ini bermimpi dengan kegiatan tenun tersebut, bisa menghasilkan sebuah bengkel tenun di wilayah fatuleu dan jadi sekolah contoh di wilayah kabupaten kupang.


“Melalui Tenun ini, Saya berharap dapat meningkatkan semangat para guru dan juga siswa- siswi dalam masa pandemi, agar saling bersinergi dan saling membantu untuk menularkan ide kreatif tersebut,” ungkapnya


Selain itu, kepada para siswa, Alumnus Undana Kupang ini berpesan, agar tetap melakukan sesuatu dengan hati karena hasilnya pasti akan baik pula.


Melianus menyampaikan saat ini ada beberapa kendala yakni terbatasnya alat tenun dan ketersediaan ruangan tempat praktek dan untuk menampung alat- alat tenun,”tutupnya.(Arnold/vn)




Artikel Pilihan

Iklan