Kupang ,vista- nusantara.com - Sebanyak 45 siswa kelas 8 SMPN 9 Kupang mengikuti Asessmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
"Pelaksanaan ANBK ini sudah dimulai sejak 04-05 Oktober 2021 dan dibagi menjadi dua periode.Demikian dikemukakan Kepala SMP Negeri 9 Kupang Maria Yasinta Giri,Selasa 05/10/2021 di ruangan kerjanya.
"Mereka ini dipilih langsung dari pusat (Kemendikbudristek, red.) secara acak sehingga terdapatlah sebanyak 40 siswa yang utama ditambah lima siswa sebagai cadangan," tuturnya.
Pada ANBK periode pertama, katanya, ada satu siswa yang sakit dua orang berhalangan sedang sakit sehingga diganti satu orang lainnya dari cadangan. Pengambilan cadangan secara otomatis dilakukan Kemendikbudristek.
"Rencananya ke depan, kita akan mengusulkan ke pusat khusus untuk cadangan bisa ditentukan dari daerah, mengingat yang cadangan ini tidak selalu 'standby' di sekolah apabila masih dalam kondisi pandemi COVID-19," katanya.
"Pihak sekolah harus menyiapkan server internet untuk mengantisipasi gangguan, seperti menyangkut jaringan internet dan pemadaman listrik,"ucap Maria
"Jadi hasil ANBK ini kita simpan dulu di server, barulah selanjutnya ditransfer ke pusat," katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan ANBK dengan pengawasan secara silang. Artinya, pengawas ANBK di SMP Negeri 9 berasal dari sekolah lain atau bukan diawasi guru kita sendiri.
"Jadi pelaksanaannya sama seperti pelaksanaan Ujian Nasional," tuturnya.
Dia meminta semua orang tua agar membantu anak khususnya yang sudah terdaftar di Dapodik, mengikuti asesmen. Kepala sekolah juga menjalani asesmen.
Dia berharap, hasil ANBK bisa mendorong para pemangku kepentingan, utamanya guru, meningkatkan kegiatan belajar mengajar sehingga sewaktu memberikan pengajaran betul-betul sesuai dengan kompetensi.
"Sehingga mengajar itu kesannya tidak hanya sekadar tatap muka dengan siswa, menyampaikan materi, ulangan, dan sebagainya, tapi betul-betul guru itu mempersiapkan hal-hal seperti itu, supaya dia memahami apa yang dia baca dan mengetahui apa hasilnya yang dia baca, sehingga tercapailah literasi dan numerasi," katanya.
Wanita asal Belu ini menuturkan Assesmen kurikulum lebih disederhanakan bisa mencapai target agar bisa memahami kurikulum tersebut,"tutupnya.