"Kisruh Lab Biomolekuler NTT Berakhir Damai dan Saling Memaafkan"
RDP bersama komisi V DPRD NTT , jumat,27/08/2021
Kupang,vista-nusantara.com - Kisruh yang memanas belakangan terkait keberadaan laboratorium biomolekuler milik Pemerintah Provinsi NTT ,akhirnya berakhir dan memperoleh titik terang.
Dimana semua pihak Rektor Undana,Forum Academia NTT, Dinas Kesahatan NTT,Dinas Kesehatan Kota Kupang sepakat agar laborarorium tersebut kembali beroperasi.
Suasana hangat terlihat ketika Rektor Undana Prof Fred Benu bersama Forum Academia NTT Elchid Li berpelukan, kembali berdamai dan saling memaafkan,
Disaksikan Ketua Komisi V Yunus Takandewa, Wakil-Wakil Ketua Komisi Mohamad Ansor,Kristin Samayati Pati, bersama Anggota komisi dr Kristian Widodo,Eman Kolfildus,Dolfi Kollo,Gonzales,
Hadir pula saat itu Kadis Kesehatan NTT dr Messe Rasi Ataupah, dan Kadis Kesehatan Kota Kupang yang diwakili oleh dr Trio.
"Inovasi tidak boleh bertentangan dengan regulasi,karena itu regulasi harus menyesuaikan dengan Inovasi.
" Kehadiran Laboratorium ini sangat membantu masyarakat terutama pemerintah baik kota maupun Provinsi dalam upaya penanggulangan bencana nasional Covid-19 yang saat ini banyak merenggut nyawa.
" Akhirnya Rektor Undana,Pemerintah Provinsi NTT,Pemerintah Kota Kupang dan Forum Academia NTT, sepakat agar laboratorium tersebut bisa kembali beroperasi.
" dr Trio mewakili Dinkes Kota Kupang dengan tegas mengatakan bahwa kami menghentikan sementara bukan menutup, karena alasan mundurnya dokter maka laboratorium mengalami kekurangan penanggungjawab,dengan perihal tersebut Dinas Kesehatan Kota Kupang mengambil sikap untuk mengeluarkan surat teguran dan pemberhentian sementara operasional dari laboratorium biomolekuler Undana,"tegas dr Trio.
Yunus Takandewa selaku Ketua Komisi V dalam Rapat Dengar Pendapat mengatakan tentunya ini adalah bentuk kerjasama yang mana Undana sebagai bagian dari persoalan ini,kita bukan mau mencari-cari kesalahan tapi kami ingin agar ini bisa menjadi formulasi yang elok,"tutur Yunus.
Fred Benu pada kesempatan itu mengatakan laboratorium Biomolekuler bukan milik undana ,walaupun ada di dalam seluruh fasilitas aset undana tapi kami tetap bertanggungjawab terhadap laboratorium ini,"tegas Rektor Dua periode
Menurutnya, kami memiliki nota kesepakatan antara Pemprov dan undana sebagaimana yang sudah berikan untuk pimpinan komisi,"jelas Rektor.
" Kita semua harus akui inisisai ini datang dari FAN dan berbagai pendekatan termasuk pencipta dan undana,MOU kita antara Gub mewakili Pemerintah dan Rektor mewakili undana memang dalam kesepakatan tersebut tidak sebutkan peran FAN.
" Hasil Koordinasi Undana dan pemerintah dalam hal Dinas Kesehatan Provinsi NTT,Dinas Kesehatan Kota Laboratorium Biomolekuler tetap beroperasi,Undana bersedia dan Tetap menyediakan Tenaga dalam hal ini Tenaga Spesialis dan bersedia menambahkan anggaran untuk operasional laboratorium tersebut,"tutup Fred